TIMESINDONESIA, JAKARTA – Membakar sampah menjadi kebiasaan sebagian masyarakat Indonesia, terutama di daerah pedesaan. Mereka menganggap membakar sampah adalah cara yang paling praktis, terlebih tak ada petugas yang datang untuk mengambil sampah.
Namun ternyata kebiasaan tersebut tidak benar, dan justru berbahaya untuk kesehatan. Apalagi jika terdapat sampah plastik yang turut dibakar.
Mengapa sampah plastik berbahaya? Plastik yang dibakar akan menghasilkan hidrogen, karbon dan klorida. Ketiga zat tersebut akan melebur menjadi zat dioksin.
Zat dioksi sebenarnya merupakan senyawa alami yang dihasilkan dari letusan gunung berapi atau kebakaran hutan.
Jika terus menerus menghirup zat ini, dapat menyebabkan batuk, kesulitan bernapas yang disertai pusing. Bagi ibu hamil dan bayi, zat dioksin dapat menganggu perkembangan sistem syaraf. Lebih fatalnya lagi zat dioksi dapat menumbuhkan sel kanker dalam tubuh.
Tak itu saja, hasil pembakaran sampah juga mengandung emisi karbondioksida yang membuat tipis lapisan ozon di bumi.
Jadi sebaiknya bagaimana mengolah sampah plastik?
Beberapa daerah sudah membuka bank sampah. Dimana warga yang menyetorkan sampah plastik akan ditimbang dan dibayar dengan uang. Di bank sampah pasltik dapat didaur ulang menjadi aneka kerajinan tangan bernilai jual
Namun juga tak ada bank sampah di daerah Anda, sampah plastik sebenarnya boleh dibakar dengan suhu diatas 600 derajat celcius. Sayangnya pembakaran sampah oleh warga tak sampai 600 derajat celsius. Untuk mendapatkan suhu diatas 600 derajat celsius dibutuhkan alat khusus.
Nah jika sulit mendapatkan alat pembakaran sampah yang aman, ada baiknya kita mulai bijak menggunakan sampah plastik. Sebab di alam sampah plastik sulit terurai, dibuang ke sungai akan mengakibatkan banjir, jika dibakar juga berdampak buruk pada kesehatan. (*)
Pewarta | : Tria Adha |
Editor | : Dhina Chahyanti |
Berkedok Karang Taruna, Preman Modus Iuran Kebersihan Diringkus Polres Pacitan
Smelter Freeport Pulih Lebih Cepat, Bos Freeport Tinjau Langsung ke Gresik
Dua Staf Kedutaan Israel Tewas Ditembak di AS
Kasus Kematian Pelajar Usai Latihan Pencak Silat, Polres Ponorogo Periksa 8 Saksi
WBP Rutan Pemalang Terima Premi Hasil Pembinaan Kemandirian
Yolla Yuliana Akhirnya Kembali ke Timnas Voli Putri di Usia 31 Tahun
Last Resort Perlindungan Konsumen
Gandeng KPK, Pemerintah Kawal Transparansi Pembentukan 80 Ribu Kopdes Merah Putih
Kasus Kematian Pelajar Usai Latihan Pencak Silat, Polres Ponorogo Periksa 8 Saksi
Polres Majalengka Gagalkan Pengiriman Ribuan Miras Lintas Kabupaten