TIMESINDONESIA, MALUKU UTARA – Gubernur Maluku Utara KH Abdul Gani Kasuba dan Pembina Yayasan Harisul Khairat H. Hijrah secara resmi meletakkan batu pertama gedung baru Universitas Bumi Hijrah (Unibrah) Maluku Utara, yang berlokasi di Desa Akekolano, Oba Utara, Tidore Kepulauan, Kamis (29/8/2019).
Sebelum peletakan, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Malut, Jafar Ismail, melaporkan anggaran untuk pembangunan kampus Unibrah Malut tahap pertama melalui DPA Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Maluku utara yaitu sebesar Rp 5 miliar dan akan dibangun 2 ruang belajar dengan dua lantai dengan luas bangunan 630 meter persegi.
"Tetapi ini belum semuanya karena hanya pada strukturnya dua bangunan ini, karena rencananya ruang kelas belajar 7 bangunan dua lantai dengan membutuhkan anggaran kurang lebih Rp 40,1 miliar. Secara keseluruhan pembangunan gedung kampus Unibrah sampai dengan selesai membutuhkan anggaran kurang lebih Rp 80,4 miliar," tutur Jafar.
Untuk itu dikatakan, Pemerintah Daerah Provinsi Malut telah mengintervensi melalui APBD Provinsi tahun 2019 ini sebesar Rp 5 miliar untuk pembangunan tahap pertama.
"Inilah kebijakan pak Gubernur yang memang sudah tahun lalu namun terkendala sedikit sehingga tahun 2019 ini sudah bisa kita laksanakan.InshaAllah mudah-mudahan, barangkali atas ijin Allah dan petunjuk dari Allah sehingga bapak Gubernur, pemerintah daerah Provinsi Maluku utara tetap mengintervensi ini, demi untuk kejayaan pendidikan di Maluku utara," ucapnya.
Selain itu, Rektor Unibrah, Sarbaini A. Karim dalam sambutannya, mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah provinsi, Pemerintah Kota Tidore Kepulauan atas dukungan dan bantuannya
"Kami atas nama civitas akademika universitas Bumi hijrah mengucapkan terimakasih kepada gubernur Malut, wali kota Tikep, ketua pembina Harisul Khairat yang tidak henti-hentinya memberikan support dalam melaksanakan kegiatan ini, kepada ketua yayasan dan seluruh perangkatnya yang mendukung terlaksananya pendidikan di Universitas Bumi Hijrah," katanya.
Sementara, Gubernur dalam sambutan menyampaikan tekadnya atas izin Allah SWT yang telah memberikan kesempatan ke dua menjabat Gubernur akan bersama-sama mengurus Unibrah dan meminta ke DPRD Provinsi agar memberikan perhatian khusus kepada satu-satunya universitas yang ada di Ibukota Sofifi tersebut.
"Universitas ini dibangun dengan segala susah payah, tidak gampang membangun satu universitas, namun atas tekad kita akan wujudkan sebuah universitas, Insyaallah sebelum masa jabatan saya berakhir saya akan programkan khusus untuk membangun universitas Bumi Hijrah ini," ujar Gubernur.
Dikatakan, kemajuan suatu daerah jika hanya membangun infrastruktur tanpa membangun Sumber Daya Manusia maka tidak akan ada kemajuan.
"Alhamdulillah dengan membangun Bumi Hijrah ini mudah-mudahan SDM kita lebih baik lagi. Tahun lalu saya minta dianggarkan 20 miliar namun realisasinya hanya 5 miliar. InshaAllah di tahun 2020 kita akan anggarkan paling kurang 20 miliar," ungkapnya
Olehnya itu, diakhir sambutan, Gubernur sangat berharap kepada intansi terkait agar sama-sama mendukung Unibrah, sebab selain sebagai menciptakan SDM yang lebih baik, juga sebagai amal ibadah.
Usai memberikan sambutan, Gubernur KH Abdul Gani Kasuba, H. Hijrah, didampingi Ketua Yayasan Harisul Khairat H. Hasan Doa, Kakanwil Kemenag Maluku Utara Sarbin Sehe, Rektor Unibrah Sarbaini A. Karim, Forkopimda dan para tamu undangan menuju lokasi titik awal pembangunan gedung baru Universitas Bumi Hijrah untuk dilakukan peletakan batu pertama. (*)
Pewarta | : Wahyudi Yahya |
Editor | : Faizal R Arief |
Dewan Minta Pemkot Malang Tegakkan Perda untuk Lindungi UMKM
Wujudkan Swasembada Pangan Nasional, Pemkab Malang Belajar Pertanian dan Pertenakan ke Blitar
Mengenal SVT yang Bisa Sebabkan Gagal Jantung hingga Kematian
Sumber Jenon, Oase Alam di Malang dengan Air Jernih dan Suasana Sejuk
Kasus COVID-19 di Singapura Meningkat, Warga Diimbau Lanjutkan Vaksinasi
Dukung Kesejahteraan dan Permukiman Masyarakat, Pemkab Bantul Kucurkan Bansos Rp3,6 Miliar
Mentan Sebut Stok Beras 3,8 Juta Ton: Swasembada Bukan Mimpi
Pementasan Wayang Potehi Meriahkan Museum Nasional, Warisan Tionghoa yang Terus Hidup
Harga Jual dan Beli Emas Antam Kompak Melonjak!
Membangun Ekosistem Terumbu Karang