TIMESINDONESIA, BLITAR – Hamparan hijau daun jeruk menyapa TIMES Indonesia saat memasuki area Wisata Petik Jeruk di Desa Kaweron Kecamatan Talun Kabupaten Blitar.
Sejuk angin khas pedesaan berhembus mengiringi langkah saat akan masuk pintu gerbang untuk menemui pengelola sekaligus pemilik kebun, Salam Mustofa.
Dengan senyum yang selalu merekah, pria paruh baya ini kemudian bercerita tentang seluk beluk Wisata Petik Jeruk yang ia kelola ini. "Yang diatas itu satu hektar yang di bawah sini setengah hektar jadi semua satu setengah hektar. Kalau pohon, jumlahnya sekitar seribu pohon," katanya mengawali obrolan pada Senin, (25/3/19).
Salam menuturkan, terdapat tiga macam varietas jeruk yang ditanam di kebunnya yaitu Siem Pontianak, Siem Banjar dan Trigat. Namun dari ketiga varietas tersebut, varietas Trigat yang akan terus dia kembangkan secara lebih luas karena memiliki keunggulan buah lebih manis, berdaun lebat dan cepat berbuah.
"Kami menangani jeruk ini dengan serius karena dengan keseriusan jeruk buah ini akan berdampak pada benih. Semakin bagus pertumbuhan jeruk maka akan semakin baik pula benih yang dihasilkan," tambahnya.
Beberapa bulan ini, dikatakan Salam, Wisata Petik Jeruk masih belum bisa menerima kedatangan wisatawan. Ini karena jeruk masih dalam keadaan belum matang sehingga tidak bisa dipanen. Meskipun demikian, Salam tetap menjual benih jeruk. "Jadi yang lancar sekarang itu benih rata rata per tahun itu kita mampu menjual 40 ribu batang benih," lanjutnya.
Lebih jauh salam mengatakan, di Wisata Petik Jeruk ini harus dilengkapi dengan sarana penunjang lain ke depannya seperti wahana mainan anak anak,kolam renang atau yang lainnya. Karena menurutnya petik jeruk cuma label atau ikon saja.
"Jadi kalau cuma petik Jeruk orang tidak begitu kerasan, misalkan bawa anak kecil kalau ada wahana penunjang lainnya kan asik bisa sambil momong," kata Salam.
Karena kurangnya sarana penunjang tersebut, Salam tidak bisa promosi secara besar besaran. Meskipun demikian kebun jeruk ini , menurutnya, acapkali dipakai untuk even tertentu oleh Kabupaten Blitar.
"Misalkan lomba desa sehat atau yang lain yang dipakai ya di sini. Untuk lomba tingkat nasional kemarin untuk mewakili provinsi juga di sini soalnya orang dari Jakarta dan dari Provinsi datang kemarin, melihat potensi yang ada di sini untuk dijadikan ikon Kabupaten Blitar," ujar pemilik kebun Wisata Petik Jeruk ini. (*)
Pewarta | : Muhammad Sholeh |
Editor | : Faizal R Arief |
Indonesia-Saudi Melangkah Bersama: Nasaruddin Umar Jadi Wajah Baru Diplomasi Spiritual dan Budaya di Tengah Sukses Haji 2025
Keluarga Korban KMP Tunu Pratama Jaya Bertahan di Pelabuhan Ketapang
Sekuel Super Mario Bros, Ajak Penonton Berpetualang Lebih Luas
Muathay Porprov Jatim IX 2025 Sukses Digelar Tanpa Kontroversi
Lahirnya Kekhalifaan Pasca Rasulullah
Pasca Banjir, Warga Desa Sumberbulu Songgon Banyuwangi Kesulitan Air Bersih
Mengurai Harmoni di Tengah Perbedaan, Dosen UIN KHAS Jember Raih Cumlaude dengan Kajian Pernikahan Sunni-Syiah di Bondowoso
Gubernur Khofifah Salurkan BLT Rp5,57 Miliar untuk 4.207 Buruh Rokok di Surabaya
DPRD Jatim Minta Evaluasi Menyeluruh Kapal Angkutan Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk
Pemkab Banyuwangi Siap Usulkan Lontar Tawang Alun sebagai Ingatan Kolektif Nasional 2025